BADAI Matthew di Haiti telah memakan korban menjadi 1.000 orang lebih hingga pekan ini. Para korban mulai dimakamkan dalam sejumlah kuburan massal.
Haiti mulai menguburkan para korban yang tewas karena Badai Mateus. Jumlah korban yang banyak dan jenasah yang sudah membusuk memaksa pemerintah untuk membangun beberapa kuburan massal di pelosok Haiti.
Usai badai yang melanda pada Selasa pekan lalu, wabah kolera juga mulai menyebar di daerah barat daya Haiti.
Badai dengan kekuatan terbesar di kawasan Karibia dalam satu dasawarsa terakhir itu, menyapu Haiti dengan kecepatan angin 233 km per jam dan hujan lebat yang membuat sekitar 1,4 juta orang kini membutuhkan bantuan kemanusiaan, kata PBB.
Perhitungan gabungan Reuters dari keterangan para pejabat lokal menunjukkan bahwa 1.000 orang telah tewas akibat badai di Haiti, salah satu negara termiskin di benua Amerika yang hanya mempunyai populasi 10 juta orang.
Sementara itu jumlah kematian menurut badan perlindungan sipil pusat hanya 336. Angka tersebut jauh lebih kecil karena mereka masih harus mengunjungi setiap desa untuk memeriksa angka kematian.
Otoritas setempat mulai memakamkan para korban di kuburan massal kota Jeremie karena mayat-mayat tersebut mulai membusuk, kata Kedner Frenel, pejabat pemerintah pusat di wilayah Grand’Anse.
Frenel mengatakan 552 orang tewas akibat badai Matthew di Grand’Anse. Sementara itu angka kematian dari laporan 15 wali kota di daerah semenanjung itu menunjukkan 386 orang.
Frenel sendiri saat ini lebih mengkhawatirkan penyebaran kolera. Pihak otoritas mulai fokus untuk menyalurkan air minum sehat, makanan, dan obat-obatan kepada ribuan orang yang mengungsi di tenda-tenda darurat.
Kolera menyebabkan diare parah dan bisa menyebabkan kematian hanya dalam beberapa jam jika tidak segera ditangani. Penyakit itu menyebar melalui air yang terkontaminasi dan punya masa inkubasi singkat sehingga sering menjadi wabah.
Pemerintah setempat mengantisipasinya dengan memperbaiki sejumlah tempat perawatan pada akhir pekan dan mengirim tim ke salah satu pusat menyebarnya wabah.
Badai Mateus di Karibia telah menghantam Haiti dengan kecepatan angin 145 mil perjam dibarengi hujan sangat deras. Akibatnya, 1,4 juta dari total 10 juta penduduk Haiti sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, kata juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.
Pemerintah Haiti telah mengumumkan darurat nasional penyakit kolera. Tim kesehatan juga berusaha meningkatkan intensitas pelayanan dan pencegahan penyakit kolera di daerah-daerah terdampak. ***