DI sebuah desa ada sebuah sumur yang dianggap angker. Label angker disematkan karena setiap kali penduduk desa ingin mengambil air, tali dan ember yang diulurkan ke dalam sumur selalu ditarik.
Beberapa ember bahkan terlepas dari talinya. Ada yang membuka simpul tali itu di dalam sumur sana . Sekian lama tidak diketahui penyebab kejadian aneh ini.
Banyak penduduk desa menyimpulkan bahwa sumur itu dihuni oleh sesosok jin jahat yang suka mengganggu .
Karena air merupakan kebutuhan vital penduduk, tetua desa pun berkumpul. Melalui musyawarah diputuskan untuk menjawab teka teki sumur angker. Seseorang harus masuk ke dalamnya. Tapi, tidak ada seorang pun penduduk desa yang berani untuk masuk ke dalam sumur karena takut.
Kecuali seorang pemuda. Ia bersedia dengan satu syarat, saudara kandungnya harus ikut memegang tali ketika ia masuk kedalam .
Orang-orang bertanya :
” kenapa harus saudaramu? Di sini juga banyak pemuda-pemuda yang tegap lagi kuat. Saudaramu itu tinggalnya jauh dari desa kita ini ? ”
Tapu, pemuda itu tak bergeming . Karena tidak ada orang lain yang berani masuk ke dalam sumur , mereka pun lalu menjemput saudara kandung pemuda itu. Pagi itu, setelah mengikat tubuhnya dengan tali, si pemuda pun turun ke dalam sumur. Orang-orang beramai-ramai memegang tali, termasuk di sana saudara kandungnya.
Perlahan mereka menurunkan tubuh pemuda itu sehingga masuk ke dasar sumur. Semua menanti dengan hati berdebar .
Di atas batu di dasar sumur, si pemuda menemukan seekor monyet. Inilah sumber masalahnya selama ini. Ia lalu membawa monyet itu bersamanya dan berkata :
” tarik talinya !”
Dengan segera penduduk desa menarik tali pengikat tubuh si pemuda. Tapi, menjelang sampai ke permukaan sumur, si monyet yang begitu senang melihat cahaya matahari, terlepas dari pegangan sang pemuda. Monyet tersebut memanjat sisa tali dan melompat keluar sumur.
Dan, karena kaget dengan sosok hewan ini dan rasa takut yang telah mencengkram hati, penduduk desa berhamburan berlari melepas tali. Mereka mengira jin sudah merubah pemuda malang itu menjadi sesosok monyet. Semua lari kecuali saudara kandung pemuda itu. Ia tetap bertahan memegang tali dan dengan susah payah menarik tali menyelamatkan adiknya seorang diri.
Fahamlah penduduk desa, mengapa si pemuda begitu menginginkan kehadiran saudaranya . Tanpanya, ia pasti sudah mati terhempas sebab mereka semua berlepas diri meninggalkannya.
Firman ALLAH :
سنشد عضدك بأخيك
” kami akan menguatkanmu dengan saudaramu ”
ALLAH memilihkan saudaranya untuk menguatkan dakwam Musa As. Bukan yang lain. Di ayat lain firman NYA :
وقالت لأخته قصيه
” dan ibu Musa berkata kepada saudarinya : ” ikutilah ia ”
Saudari adalah pelindung dan pembela sejati tanpa pamrih. Jangan terpedaya dengan banyaknya orang-orang di selilingmu. Setelah orang tua,
orang yang paling dekat dan terpercaya adalah saudara-saudaramu … shabah khaiir …
#Semoga kita Saudara kandung tetap Saling sayang hingga Ahir hayat kita.seperti ibu & ayah yg menyayangi kita sjak kt di lahirkan hingga mereka tiada.
Amin yra. (*)
Seperti yang dbagikan netizen bernama Abd Rohim di jejaring sosial Facebook.