GUBERNUR Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator RI Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest), Luhut Binsar Panjaitan, membahas rencana penambahan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, sebesar USD2 miliar atau setara Rp 30 triliun.
Dalam pertemuan tersebut, Luhut menyambut baik rencana penambahan investasi di KEK Galang Batang. Rencananya, dalam waktu dekat akan di-lauching. Pemerintah pusat menilai pengembangan investasi di KEK Galang Batang menjadi role model investasi yang berkelanjutan dan dapat ditiru daerah lain di Indonesia.
KEK Galang Batang beroperasi sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang (bauksit) dan produk turunannya baik dari refinery maupun dari proses smelter. KEK Galang Batang menjadi salah satu kebanggaan Provinsi Kepri dan Indonesia. Pasalnya, kawasan ini menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa.
Keberhasilan tersebut tak lepas dari keseriusan dan dukungan penuh Gubernur Ansar kepada PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) dalam mengembangkan KEK Galang Batang. “Banyak harapan ke depan bahwa kawasan KEK Galang Batang menjadi contoh pengembangan industri yang ramah lingkungan (geen energy),” kata Ansar di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Ansar juga menaruh harapan dengan penambahan investasi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kepri, khususnya pulau Bintan. Keseriusan Gubernur dalam meyakinkan investasi ini salah satunya adalah jaminan terkait pelayanan perizinan agar dalam kondisi pemulihan ekonomi di Kepri akan bisa cepat melalui penyerapan tenaga kerja.
“Kami juga meminta Direktur KEK Galang Batang dapat memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal yaitu anak-anak tempatan dengan memperhitungkan spesifikasi bidang kerjanya agar anak daerah mendapat porsi di kawanan industri KEK Galang Batang,” ujarnya.
Diperkirakan KEK Galang Batang akan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 23.200 orang, tersebar untuk industri pengolahan refinery sebesar 350 orang, industri pengolahan smelter sebesar 260 orang dan jasa dermaga serta pelabuhan yang berpotensi menciptakan kegiatan ikutan (multiplier effect) di kawasan tersebut. Oleh sebab itu, Gubernur Ansar menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan anak-anaknya agar dapat bekerja di kawasan industri ini.
Dalam pertemuan itu, Luhut juga akan membantu percepatan penyediaan penambahan kapasitas listrik di kawasan KEK Galang Batang.
Untuk diketahui pada 03 September yang lalu PLN dan PT BAI telah melakukan kerjasama untuk penyediaan daya listrik sebesar 1.300 megawatt (MW) untuk PT BAI hingga tahun 2050. Pasokannya akan dilakukan secara bertahap, yakni 300 MW di tahun 2026, 500 MW di tahun 2027, dan 1.300 MW di tahun 2029-2050.
Dalam penyediaan tersebut PLN akan mengedepankan pasokan daya dari pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang potensinya sangat besar di Sumatera.
Di akhir pertemuan, Gubernur Ansar juga melaporkan percepatan pembangunan bandara Busung di Bintan kepada Luhut Binsar. Bandara itu sejak awal dirancang untuk menunjang pariwisata dan industri di Bintan. Selain itu, didesain mampu menampung pesawat berbadan lebar.
(*)