KRISIS listrik yang terjadi di Karimun masih berlangsung hingga saat ini. Ombudsman Perwakilan Kepri berharap agar PLN Karimun segera mempercepat proses pemulihan pembangkit yang bermasalah agar dapat bekerja secara maksimal.
Kepala Ombudsman Perwakilan Kepri, Lagat Siadari mengatakan bahwa kerusakan pembangkit listrik berdaya 2×7 megawatt (MW) ini memang membutuhkan waktu untuk segera optimal kembali.
“Saya telpon Kepala Cabang PLN Kepri, Yusra Helmi yang mengatakan bahwa pembangkit yang rusak sudah selesai diperbaiki, namun belum beroperasi secara maksimal,” kata Lagat, Kamis (26/5).
Secara garis besar, kemampuan pembangkit setelah selesai diperbaiki hanya mampu mengeluarkan daya sebesar 5 MW. “Jadi aya minta PLN percepat progres pemulihan supaya bisa operasi maksimal,” ungkapnya.
Selain percepatan progres pemulihan, Lagat meminta PLN mempercepat pengaktifan pembangkit alternatif tenaga disel yang didatangkan dari Bangka Belitung untuk menutupi kekurangan daya listrik yang meningkat pasca lebaran dan akibat kenaikan suhu.
“Pembangkit alternatif itu, informasinya dipasang pertengahan Juni 2022, namun saya minta percepat seminggu lebih awal agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi bersamaan dengan semakin membaiknya fungsi pembangkit yang sempat rusak,” paparnya.
Selain kerusakan pembangkit, pemadaman bergilir di Karimun juga disebabkan adanya peningkatan suhu yang menyebabkan penyerapan daya listrik semakin besar serta terjadi tren kenaikan puncak kebutuhan daya listrik pasca lebaran dari 28-29 MW menjadi 36 MW.
Sehingga tanpa diaktifkannya pembangkit alternatif tenaga disel itu, kebutuhan listrik di Kariumun tidak mencukupi. Untuk saat ini, Lagat berharap agar PLN melakukan manajemen pengurangan durasi pemadaman listrik agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
“Menunggu pembangkit utama serta pembangkit alternatif bekerja dengan baik, saya harap PLN bisa kurangi durasi pemadaman listrik. Biasanya 4-5 jam per titik perhari, mungkin bisa dikurangi jadi 3 jam saja agar tidak terlalu ganggu aktivitas masyarakat,” harapnya (leo).