GUBERNUR Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, menyerahkan secara simbolis bantuan sosial (bansos) untuk keluarga miskin/rentan miskin dalam rangka menanggulangi kemiskinan.
Ansar mengatakan bansos yang disalurkan ini, merupakan penanganan fakir miskin yang dilaksanakan secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
“Bansos berupa paket sembako, bantuan pengembangan ekonomi masyarakat dalam bentuk bantuan sosial usaha ekonomi produktif, hingga bantuan pertanian,” kata Ansar saat menyalurkan bansos di Gedung Nasional, Kabupaten Karimun, Kepri, dikutip dari Antara, Selasa (30/8/2022).
Ia mengatakan pemberian perlindungan sosial menjadi upaya mencegah guncangan atau kerentanan sosial keluarga agar kelangsungan hidupnya dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal.
“Begitu juga bansos usaha ekonomi produktif yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengakses sumber daya ekonomi, meningkatkan kemampuan usaha ekonomi, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan penghasilan, dan menciptakan kemitraan kerja yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Ansar menyebutkan, berdasarkan data yang di keluarkan oleh BPS Kepri, persentase penduduk miskin di Kepri pada Maret 2022 sebesar 6,24 persen atau sekitar 151,68 ribu jiwa. Angka tersebut masih di bawah persentase penduduk miskin nasional yang berada di angka 9,54 persen.
Adapun penerima bansos tersebut, yakni masyarakat yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di wilayah Kabupaten Karimun. Dengan rincian bansos paket sembako dengan total penerima manfaat sebanyak 580 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di Kecamatan Karimun sebanyak 162 KK, Kecamatan Meral sebanyak 180 KK, Kecamatan Meral Barat sebanyak 105 KK, dan Kecamatan Tebing sebanyak 133 KK.
Sementara untuk bansos usaha ekonomi produktif yaitu alat-alat untuk usaha berupa meja kompor, kompor gas, oven, blender, dan mixer dengan total penerima manfaat sebanyak 20 orang yang berada di Kecamatan Meral sebanyak 10 orang dan Kecamatan Meral Barat sebanyak 10 orang.
Sementara bantuan pada sektor pertanian di Kabupaten Karimun yang diserahkan sebesar Rp 454 juta, bersumber dari dana APBD Kepri dan Dana Dekonsentrasi (APBN).
Bantuan sektor pertanian yang diserahkan, yakni sarana pasca panen padi senilai Rp 52 juta yang terdiri dari Power Thresher (Alat Perontok Padi) sebanyak 2 unit.
Lalu fasilitasi bantuan sarana produksi bawang merah senilai Rp 60 juta berupa benih bawang merah TSS 40 kilogram, plastik UV dan mulsa, pupuk organik, dan pupuk anorganik yang diterima tiga kelompok tani.
Ada pula fasilitasi bantuan sarana produksi cabai senilai Rp 220 jura berupa benih cabai besar, plastik mulsa, pupuk organik, dan pupuk anorganik yang diterima 16 kelompok tani.
Terakhir, yaitu bantuan peningkatan prasarana pertanian senilai Rp 121 juta berupa tiga unit kendaraan bermotor roda tiga.
Lebih lanjut Ansar berharap pemberian bantuan ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengakses sumber daya ekonomi, meningkatkan kemampuan usaha ekonomi, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan penghasilan, dan menciptakan kemitraan kerja yang saling menguntungkan.
“Tentunya ini juga merupakan salah satu ikhtiar kita bersama dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Kepri yang semakin membaik,” ucap Ansar.
(*)


