RUMAH Sakit BP Batam (RSBP) akan tetap dikelola secara mandiri oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam tanpa melibatkan pihak ketiga, termasuk Mayapada Group. Hal ini disampaikan oleh Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, dalam upaya memperkuat layanan kesehatan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam (PKIB).
“RSBP Batam akan tetap dikelola langsung oleh BP Batam. Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan performa rumah sakit ini secara menyeluruh,” ujarnya.
Meskipun RSBP dikelola secara mandiri, BP Batam membuka peluang investasi di sektor kesehatan. PT Karunia Praja Pesona, yang merupakan bagian dari Mayapada Group, telah ditunjuk sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2024. Mereka akan membangun rumah sakit internasional di Sekupang, dekat Taman Rusa.
“Komitmen Mayapada dalam menghadirkan layanan kesehatan berstandar internasional sangat kami sambut baik. Ini akan memperkuat ekosistem layanan kesehatan di Batam,” tambah Amsakar.

Sementara itu, Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuti Sirait, menyatakan bahwa RSBP saat ini sedang melakukan perbaikan, terutama dalam meningkatkan layanan dan memperkuat sumber daya manusia (SDM). Salah satu fokusnya adalah mendapatkan kewenangan untuk merekrut tenaga medis dan karyawan baru secara langsung.
“Saat ini, kami masih bergantung pada tenaga pendukung atau PKWT. Kami mendorong rekrutmen langsung untuk memperkuat struktur SDM,” jelas Ariastuti.
RSBP Batam memiliki sekitar 28 dokter tetap, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan beberapa dokter tamu. Untuk mendukung peningkatan layanan, BP Batam juga akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam pengadaan peralatan medis dan penambahan fasilitas.

Direktur RSBP Batam, Tanto Budiarto, menargetkan peningkatan signifikan dalam layanan rumah sakit dalam 3 hingga 6 bulan ke depan. Salah satu prioritas adalah penerapan sistem layanan terpadu (one-stop service), yang memungkinkan pasien mendapatkan perawatan tanpa harus berpindah antarunit layanan.
“Pasien jantung, misalnya, tidak perlu dirujuk ke rumah sakit lain. Semua bisa ditangani di satu tempat,” ungkap Tanto.
RSBP juga berencana membangun sinergi dengan berbagai pihak di Batam untuk memperkuat layanannya. “Kami siap menjadikan RSBP sebagai rumah sakit unggulan di KEK PKIB, yang mandiri namun tetap terbuka terhadap dukungan dari kementerian dan lembaga lain,” tutup Tanto.
(sus)