TIM Opsnal Ditreskrimum Polda Kepri berhasil mengamankan tiga orang pelaku, dua diantaranya merupakan anak-anak dibawah umur (15 dan 13 tahun), serta satu pelaku dewasa (MP) diamankan atas tindak Pidana Pornografi yang disebarkan melalui Aplikasi Group Whatsapp.
Demikian disampaikan oleh Dir. Reskrimum Polda Kepri, Kombes Pol. Arie Dharmanto S.IK, yang didampingi Kasubdit IV Dit. Reskrimum Polda Kepri, AKBP Dhani Catra Nugraha S.IK dan Kaur Pullah Inprodok, Subbid PID Bid. Humas Polda Kepri, Kompol Rosmini Manan saat Konferensi pers di Mapolda Kepri, Senin (1/2).
Menurut Arie Dharmanto, tempat kejadian perkara berada di Kota Batam pada Rabu tanggal 27 Januari 2021 yang lalu. Pada hari tersebut petugas menemukan adanya fakta dan barang bukti terkait pornografi dan pelanggaran kejahatan Undang-undang ITE.
Arie Dharmanto menjelaskan, pengungkapan ini merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya yaitu kasus fotografer pornografi terhadap anak dibawah umur berinisial RS.
“Dari pengembangan tersebut kita mendapati adanya dugaan kejahatan lain yaitu adanya jaringan pornografi anak dibawah umur. Kemudian setelah kasus ini berhasil diungkap, kita juga mengamankan tiga orang tersangka yaitu dua orang anak dibawah umur yang merupakan Admin group Whatsapp tersebut dan satu tersangka berinisial MP sebagai penyebar video dan foto Pornografi” jelas Arie Dharmanto.
“Didalam group Whatsapp tersebut didapati member sebanyak kurang lebih 51 member yang berada didalam group yang bernama “PAP TT” dan group tersebut kurang lebih sudah terbentuk selama 2 tahun, diduga membernya merupakan sebagaian besar anak-anak yang berada di Kota Batam dengan konten video dan foto sebanyak 141 konten”tambah Dir. Reskrimum Polda Kepri tersebut.
Dalam konferensi pers terungkap, kasus tersebut Modus Operandinya adalah membuat suatu Group Whatsapp (WA) kemudian menyebarkan konten pornografi atau video porno melalui group whatsapp untuk dapat diakses dan diketahui oleh orang lain hingga anak dibawah umur.
Barang bukti yang diamanakan oleh petugas adalah 4 Unit Handphone berbagai merk. Sedangkan kepada para pelaku, Pasal yang akan diterapkan adalah Pasal 29, pasal 33 Undang-Undang nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan pasal 45 ayat (1) Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 12 tahun dengan denda paling banyak Rp. 7.500.000.000.
“Kita akan tetap terus mengembangkan kasus ini dan tidak menutup kemungkinan ada lagi beberapa Aplikasi Group atau beberapa sarana media lain yang digunakan menyebarkan konten Pornografi. Dengan kejadian ini tentunya menjadi keprihatinan kita bersama, ditengah kesibukkan kita, kita masih memiliki kelengahan dalam mengawasi anak-anak kita yang asyik dengan dunia teknologinya dan dengan fasilitas yang didapatinya sehingga disalah artikan untuk kegiatan yang merusak moral, ini menjadi perhatian kita bersama” tutup Dir. Reskrimum Polda Kepri. (*)