JUSUF Hamka merupakan salah satu bos perusahaan jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada. Jusuf Hamka dikenal sebagai orang yang dermawan dan gemar membantu sesama tanpa pandang latar.
Setelah memutuskan untuk menjadi mualaf, Jusuf Hamka punya mimpi atau memiliki cita-cita membangun 1.000 masjid.
Pria kelahiran Desember 1957 ini berniat membangun 1.000 masjid berdesain oriental di seluruh Indonesia. Dia ingin menyatukan kebhinekaan antara Islam dan Tionghoa.
Dengan niat membangun 1.000 masjid, Jusuf pun mengamanatkan kepada anak-anaknya untuk meneruskan pembangunan saat dia sudah dipanggil sang Khaliq.
Jusuf Hamka diketahui telah berhasil membangun masjid yang berada di kolong tol Ir Wiyoto Wiyono dengan nama Masjid Baba Alun.
Adapun masjid itu dibangun dengan konsep khas Tionghoa. Serta ada balai masyarakat yang boleh ditempati.
Setelah itu, Jusuf Hamka rupanya membangun warung nasi kuning pojok halal yang dijual hanya Rp 3.000 per porsi. Warung ini memberikan layanan ambil sepuasnya kepada pelanggan.
Bahkan, warung ini menerima masyarakat kurang mampu tanpa mengenakan biaya makanan alias gratis.
Pada tahun 2022, Jusuf Hamka membuka warung sembako untuk warga terdampak pandemi Covid-19. Harga sembako yang dipatok di warung itu terbilang cukup murah hanya dengan membayar Rp 5.000.
Jusuf Hamka menyediakan paket Rp 5.000 tersebut yang berisi beras, mi instan, kornet, dan teh.
Jusuf Hamka pernah menyebut kalau dalam hidupnya dia mengedepankan satu prinsip. “Jangan pernah merasa miskin saat membantu orang lain,” ucapnya.
Prinsip itu yang terus membuatnya gemar membantu masyarakat tanpa takut hartanya habis.
Sosok Jusuf Hamka sendiri dikenal sebagai pengusaha sukses kenamaan di Indonesia. Namanya juga dikenal sebagai bos jalan tol.
Ia tercatat pernah menduduki jabatan penting sebagai Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), salah satu kontraktor swasta yang banyak terlibat di pembangunan jalan tol di tanah air.
Perjalanan hidup Jusuf Hamka sendiri terbilang unik. Di masa muda, dia pernah mengenyam pendidikan di sejumlah perguruan tinggi ternama, tapi tak ada yang tuntas.
Bukan karena kurang cerdas, cuma dia memang tak suka dengan formalitas. Meski tak punya ijazah formal, lelaki kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur, itu tidak pernah minder dalam bergaul.
Buktinya dia pernah dekat dengan Keluarga Cendana, menjadi anak ideologis ulama besar Prof Buya Hamka, dan sejak muda hingga kini berkarib dengan bos Artha Graha Tomy Winata.
Sisi lain hidupnya juga tak kalah menarik. Lelaki yang semula bernama Josef Alun itu mengisahkan awal dirinya memeluk Islam dan mengenal Buya Hamka. Ulama sekaligus sastrawan itu yang membimbingnya membaca syahadat pada 1981, dan mengangkat sebagai anak ideologisnya.
Jusuf Hamka juga mengungkapkan kebanggaannya ketika putri sulungnya, Fitria Jusuf, akhirnya bersedia membaca syahadat pada 13 Maret lalu.
(*)
sumber: detik.com | Okezone.com