ASISTEN Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kepri, Luki Zaiman Prawira, mengatakan bahwa tingkat inflasi di Kepri masih terkendali usai hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Luki menyebutkan Provinsi Kepri berada di peringkat 11 dari total 38 Provinsi di Indonesia. “Inflasi Kepri pada April 2023 sebesar 4,09 persen, turun dibanding April 2022 (y-o-y), sebesar 4,28 persen,” kata Luki, dilansir Antara, Sabtu (6/5/2023).
Dia mengatakan bajwa capaian tersebut berkat hasil kerja sama dari banyak pihak secara intensif dan terkoordinasi sehingga dapat menekan fluktuasi inflasi di Kepri.
Luki menyebut Pemprov Kepri akan terus meningkatkan koordinasi bersama pihak-pihak terkait guna memastikan angka inflasi tidak kembali meningkat di daerah itu.
Pihaknya juga mengikuti arahan dari pemerintah pusat untuk menjaga kestabilan inflasi, salah satunya rutin melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di pasar secara riil.
“Kami bersama tim pengendalian inflasi daerah (TPID) rutin memastikan harga pasar secara langsung supaya pasokan dan harga kebutuhan pokok tetap stabil,” tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kepri pada bulan April 2023 (y-o-y) yang sebesar 4,09 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 109,25 pada April 2022 menjadi 113,72 pada April 2023.
Sementara itu, Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus, menyebutkan Inflasi di Kepri April 2023 dipicu kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 3,73 persen.
Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki mengalami kenaikan sebesar 2,35 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 2,17 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 2,62
persen.
Selanjutnya, kelompok kesehatan naik sebesar 0,41 persen, kelompok transportasi naik sebesar 14,19 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,12 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik sebesar 2,11 persen.
Kemudian, kelompok pendidikan naik sebesar 2,82 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik sebesar 0,92 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 4,98 persen.
“Dari gabungan dua kota IHK di Kepri, tercatat Kota Batam mengalami inflasi (y-o-y) sebesar 4,16 persen, dan Kota Tanjungpinang sebesar 3,63 persen,” kata Darwis Sitorus.
(*/pir)