PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) telah menganggarkan Rp 6 miliar melalui APBD Provinsi Kepri tahun anggaran 2023 untuk membangun 200 unit rumah warga suku laut di Kabupaten Lingga.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Provinsi Kepri, Said Nursyahdu, mengatakan pembangunan rumah suku laut atau disebut orang laut tersebut rencananya dimulai pada bulan Maret 2023, karena menyesuaikan kondisi angin teduh untuk mendistribusikan bahan-bahan material bangunan melalui jalur laut.
“Jadi sudah dianggarkan melalui APBD Provinsi Kepri tahun anggaran 2023. Total anggarannya Rp 6 miliar,” kata Said Nursyahdu di Kota Tanjungpinang, dikutip dari Antara, Jumat (13/1/2023).
Ia mengatakan hampir sebagian besar rumah suku laut di Lingga akan direhabilitasi total, hanya sebagian kecil direhabilitasi ringan, seperti perbaikan atap atau dinding rumah rusak.
Rumah yang akan dibangun itu tetap berbahan utama papan atau mempertahankan ciri khas rumah orang laut yang berdiri di atas laut pada daerah kawasan pesisir.
“Kecuali tongkat rumah, kita gunakan beton biar lebih tahan lama. Kalau atapnya, spandek,” ungkap Said.
Dia mengatakan untuk tahun 2023, pembangunan rumah suku laut di Lingga memang belum mampu menyasar secara keseluruhan karena keterbatasan anggaran. Sementara, jumlah total rumah suku laut yang harus dibangun di pulau penyangga itu mencapai 900 unit.
“Nanti kalau sudah jadi, kita akan foto dan video lalu diusulkan ke Kementerian Sosial RI agar sisa lebih rumah suku laut yang belum dibangun itu dapat diakomodasi melalui dana APBN,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan pembangunan rumah suku laut di Lingga menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemprov Kepri di bawah kepemimpinan Gubernur Ansar Ahmad menyasar seluruh elemen masyarakat perkotaan hingga kawasan pesisir.
Salah satunya, kata Said, yakni suku laut yang sejak zaman dahulu mendiami perairan, khususnya di wilayah Provinsi Kepri.
(*/pir)


