Kota Kita
Ansar: Kepri Siap Jadi Penghubung Ekspor dari Provinsi Lain di Sumatra

PROVINSI Kepulauan Riau (Kepri) siap menjadi penghubung ekspor berbagai komoditas dari provinsi lain di Sumatra. Hal itu disampaikan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Jumat (1/7/2022) di Tanjungpinang.
Ansar mengatakan, Kepri berada di antara empat jalur choke point perdagangan dan perhubungan laut internasional. “Jadi ini berkaitan dengan prospek pengembangan serta pemulihan ekonomi di Sumatra,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (1/7/2022).
Mantan Bupati Bintan dua periode itu, mengungkapkan setiap tahun ada sekitar 90.000 kapal yang melewati Kepri dari Selat Malaka menuju wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I.
“Saya bicara Kepri untuk Sumatra dan Indonesia, karena Kepri adalah etalase negara. Mari manfaatkan sebagai destinasi penghubung kegiatan ekspor dari provinsi se-Sumatra untuk langkah awal pemulihan ekonomi,” ungkapnya.
Ansar juga mengungkapkan bahwa di masa lalu Kepri memiliki Gedung Sumatra Promotion Center, di mana Provinsi Riau menjadi pemegang saham terbesarnya. Tapi sampai saat ini gedung tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Gedungnya bagus, representatif, kita bisa jadikan itu sarana membangun jaringan komunikasi pasar luar negeri,” ucapnya.
Selain itu, dia juga menawarkan masuknya bahan baku industri pengolahan dari provinsi di Sumatra, karena di Kepri terdapat banyak industri pengolahan yang membutuhkan bahan baku dan sebenarnya banyak tersedia di provinsi Lain.
Ia mencontohkan bahwa Kepri punya industri pengolahan cokelat, yang selama ini bahan bakunya dari negara Afrika. Padahal di Lampung juga terdapat banyak cokelat.
“Barangkali ke depan harus ada komunikasi yang kita lakukan soal spesifikasi, kebutuhan, dan kontinuitas. Begitu juga dengan komoditas-komoditas lain,” ujarnya.
Lebih lanjut Ansar turut mengutarakan mengenai prospek keberlanjutan ekonomi ke depan, salah satunya meningkatkan kerja sama di sektor pariwisata yang saat ini masih belum terintegrasi.
“Misalnya, terkait masa kunjungan wisman yang masih relatif pendek, dapat ditingkatkan dengan adanya kerja sama dan integrasi pariwisata di Sumatra,” kata Ansar.
(*)