CADANGAN devisa Indonesia turun pada April 2022 dibandingkan bulan sebelumnya. Salah satu penyebabnya adalah kebutuhan pembayaran utang pemerintah.
Bank Indonesia (BI) mencatat hingga akhir April kemarin cadangan devisa negara Indonesia berada di posisi US$ 135,7 miliar. Turun sekitar 0,33 persen dibandingkan sebelumnya di posisi US$ 139,1 miliar.
BI dalam keterangan resmi pada Jumat (13/5/2022) menyebutkan, penurunan posisi cadangan devisa disebabkan sejumlah faktor, di antaranya pembayaran utang luar negeri dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyebutkan cadangan devisa menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2022 sebesar US$ 139,1 miliar.
“Penurunan posisi cadangan devisa pada April 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian,” ujar Erwin dalam keterangannya, Jumat (12/5/2022).
Erwin menjelaskan cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jumlah sebesar itu juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ungkap Erwin.
Ke depan, Erwin mengatakan, Bank Indonesia menilai cadangan devisa tetap memadai. Hal ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga.
“Selain itu, seiring juga dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi,” kata Erwin.
(*)
sumber: detik.com