KETUA Aliansi Maritim Indonesia (ALMI) Kepri, Osman Hasyim mengatakan saat ini merupakan momentum kebangkitan industri maritim di Batam, sehingga ia mengajak semua pihak bersinergi untuk mengembalikan sektor tersebut kembali ke masa kejayaannya.
Hal tersebut ia ungkagpkan saat acara buka puasa bersama ALMI, Yayasan Ketahanan Keluarga dan Perlindungan Anak (YKKPA) bersama asosiasi bisnis kemaritiman di Ball Room I Hotel, Nagoya, Batam, Kamis (13/4/2023).
Osman mengatakan bahwa momentum kebangkitan tersebut butuh dukungan semua pihak, termasuk dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat dan juga media.
“Tanpa peran media dan juga tokoh-tokoh masyarakat, ini (kebangkitan) takan terjadi,” ujarnya usai acara.
Ia kemudian memaparkan bahwa pada tahun 2021-2022, industri maritim mulai dari galangan kapal, pabrikasi, jasa pelayanan pelabuhan dan lainnya tumbuh positif sebesar 498 persen. Sedangkan ship to ship (STS) dari Januari sampai September 2022 kenaikan mencapai 767 persen berbasis Gross Domestic Produk (GDP).
“Sekarang khusus shipyard, lagi banjir pesanan tapi malah kekurangan tenaga kerja,” ungkapnya.
Osman berharap tren positif ini terus dijaga dengan terus berusaha memberikan rasa aman, nyaman, kepastian hukum, tarif bersaing, dan memberikan pelayanan prima.
“Kita lihat perbaikan terus dilakukan. Crane di Pelabuhan Batuampar kita lihat juga sudah datang, artinya ada upaya. Salah satu pencapaian yang bagus, tapi itu bukan ukuran. Ukurannya industrinya maju,” ujarnya.
Kebangkitan industri maritim akan mampu menyediakan banyak lapangan pekerjaan, karena merupakan industri padat modal dan padat karya, yang berdampak ke segala sektor.
“Jadi mari bersama-sama kita jaga momentum ini. Target kita melalui industri maritim ini Batam, Kepri bisa maju. Kita memiliki potensi yang besar. Industri maritim kita luar biasa, masih banyak yang masih bisa digali,” ungkapnya (leo).