PAMERAN yang tak biasa, digelar komunitas pencinta lingkungan di hutan kalimantan tengah. Pameran ini menampilkan foto-foto satwa. Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran membuka pameran foto “I am the Forest” untuk umum di Eco Village Rungan Sari di Palangka Raya (02/10).
KERUMUNAN anak belasan tahun berjalan perlahan di hutan Rungan Sari, dekat Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Mata mereka menjelajahi suasana sekeliling sembari sesekali diam terpaku menatap jajaran foto di kanan dan kiri jalan.
Anak-anak itu sesungguhnya tengah menghadiri pameran foto di tengah hutan. Foto-foto tersebut menampilkan hewan mamalia, unggas, ular, dan serangga.
Lewat pameran seperti ini, anak-anak ini bisa saja menatap orang utan yang sedang bergelantungan di pohon seperti yang ada di foto. Atau, sebaliknya, orang utan di pohon dapat menyaksikan kerumunan anak yang asyik memperhatikan fotonya.
Para kurator pameran foto bertajuk “I am the forest” atau “saya adalah hutan” merupakan para karyawan dan pegiat dari PT Borneo Productions International, Borneo Nature Foundation dan Sekolah Bina Cita Utama.
Mereka ingin agar anak-anak ini melihat para penghuni hutan dan menangkap suara yang disampaikan satwa-satwa itu setahun setelah kebakaran hutan dan lahan melanda Kalimantan Tengah dan sejumlah kawasan di Indonesia pada 2015 lalu.
“Kami dari BNF ingin memperlihatkan keanekaragaman hayati yang ada di Kalimantan Tengah. Mungkin sebagian dari anak-anak belum tahu apa yang ada di dalam alam Kalimantan mereka sendiri.”
Setelah melihat pameran foto tersebut, para pengunjung memberikan respons mereka.
“Rasanya wah indah sekali. Aku belum pernah melewati tempat seperti ini. Bisa menyadarkan orang lain bahwa kita tidak hidup sendirian, kita tidak hanya manusia saja tapi ada hewan, tumbuhan, dan lain-lain.”
Pameran foto “I am the forest” resmi dibuka pada 2 Oktober. ***