PULUHAN pengrajin industri kecil menengah (IKM) binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, mengikuti pelatihan coaching class ecoprint, di lapangan Pamedan Ahmad Yani Tanjungpinang, Kepri, Selasa (6/12/2022).
Pelatihan yang diselenggarakan dalam roadshow Batam Batik Fashion Week itu, para peserta tampak antusias.
Enji (42) misalnya, salah satu pengrajin aksesoris mengaku pelatihan ecoprint ini sangat menyenangkan dan baru pertama kali diikutinya.
“Senang sekali bisa ikut pelatihan ini. Sudah lama sekali saya mencari pelatihan seperti ini,” katanya.
Menurutnya, ecoprint itu teknik cetak membatik yang menggunakan bahan alami seperti daun-daun untuk menghasilkan motif dan warna yang sangat menarik di atas kain.
“Pembuatannya itu, hanya memanfaatkan bahan alam sekitar, bukan dari pewarna zat kimia atau sejenisnya,” pungkasnya.
Selama ini, lanjut dia, produk kerajinan yang selalu dibuat berupa aksesoris seperti tanjak, bros gongong, dan mutiara-mutiara.
Karena itu, ia berharap, pelatihan-pelatihan seperti ecoprint ini dapat dilaksanakan kembali khusus untuk para IKM pengrajin, agar kami bisa mengembangkan berbagai produk usaha kerajinan baru dari cara ecoprint ini.
“Mudah-mudahan ada pelatihan seperti ini lagi, karena ecoprint ini dapat menghasilkan produk kerajinan yang punya nilai jual,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Disdagin Kota Tanjungpinang, Riany, mengapresiasi kegiatan Batam Batik Fashion Week yang dilaksanakan Pemko Batam di Kota Tanjungpinang.
Dia menyebutkan kegiatan tersebut adalah kolaborasi antara Pemko Batam dan Pemko Tanjungpinang, yang dalam hal ini Dekranasda dan juga Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Batam dan Tanjungpinang.
“Di sini, kita ke depankan produk-produk industri pangan, sandang, dan kerajinan tangan dari Batam dan Tanjungpinang,” sebutnya.
Untuk IKM di Kota Batam, lanjut Riany, pihaknya selalu berkoordinasi, bukan hanya terkait dengan sandang dan pangan saja, tapi ada beberapa hal termasuk pemberian pelatihan dan sebagainya.
“Kita selalu berkoordinasi untuk pengembangan IKM di Kota Tanjungpinang,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian Disdagin Kota Tanjungpinang, Surya Dharma Sarno ,menyebutkan ada 20 orang pelaku IKM pengrajin yang ikut dalam pelatihan coaching class ecoprint di Batam Batik Fashion Week ini.
“Di sini para IKM pengrajin kita diajar bagaimana membuat kerajinan tangan dengan teknik ecoprint, yang hanya memanfaatkan tumbuhan dari lingkungan sekitar,” ujarnya.
“Mudah-mudahan dengan pelatihan yang didapat oleh para IKM ini dapat memotivasi mereka untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ragam produk industri kerajinan tangannya,” harapnya.
(*)