PRESIDEN Amerika Serikat berikutnya adalah presiden yang sudah tidak asing lagi bagi kita. “Saya ingin berterima kasih kepada rakyat Amerika atas kehormatan luar biasa terpilihnya presiden Anda yang ke-47 dan ke-45,” serunya.
MANTAN Presiden Donald Trump menunggu lebih dari tujuh jam setelah tempat pemungutan suara ditutup di pantai timur untuk menyampaikan pidato kepada para pengikutnya. “Sudah waktunya untuk melupakan perpecahan yang terjadi selama empat tahun terakhir, inilah waktunya untuk bersatu,” imbuh Trump.
Para pendukung selalu yakin akan kemenangannya meskipun jajak pendapat menunjukkan perbedaan tipis antara Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Istri Steve McGuire melakukan percakapan telepon untuk mendukung Trump sebanyak 10 ribu kali selama kampanye. “Saya kira banyak orang bosan dengan apa yang terjadi. Di dalam negeri. Semuanya mulai dari pangan, perumahan, bahan bakar,” sebutnya.
Alea Webber, pendukung Trump dari Florida, mengatakan, “Saya suka masa empat tahun yang kita lalui di bawah Trump dan saya berharap kita dapat kembali ke masa itu.”
Setelah Trump memperoleh 270 suara elektoral yang disyaratkan, gelombang merah berlanjut di Senat Amerika Serikat, ketika Partai Republik meraih mayoritas suara.
Ini merupakan kampanye yang sangat panjang, dengan Trump selamat dari dua upaya pembunuhan. Sebuah peluru pada bulan Juli menyerempet telinganya, meninggalkan gambar ikonik calon presiden yang mengucapkan “Fight Fight Fight.”
Renee White duduk di belakang Trump hari itu di Butler, Pennsylvania, dan hadir pada malam pemilihan di Palm Beach. Dia mengatakan Trump perlu mempertahankan sikap itu dalam empat tahun ke depan. “Saya rasa ini tidak akan mudah. Anda harus terus berjuang.”
Seolah-olah para hadirin di Palm Beach sudah mengetahui dari awal bahwa calon mereka akan menang lagi. Topi-topi dibagikan saat warga memasuki pesta menunggu hasil pemilu ini. Di bagian belakang topi bertuliskan Trump dengan tulisan 45 dan di bagian samping topi dengan tulisan Trump 47.
[my/lt]
