ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam berupaya mengantisipasi dampak resesi global pada tahun 2023 yang mungkin bakal dihadapi para pengusaha di Batam.
Ketua Apindo Kota Batam, Rafki Rasyid, mengatakan Apindo sudah menyusun strategi dan langkah apa yang bisa diambil perusahaan ketika resesi global terjadi, termasuk meningkatkan sinergi dengan pemerintah daerah.
Selain itu, kata Rafky, ada beberapa langkah antisipasi yang dilakukan beberapa perusahaan di Kota Batam dalam menghadapi dampak resesi 2023 yaitu dengan cara menahan diri untuk tidak membeli bahan baku dalam kuota yang banyak dan tidak merekrut tenaga kerja yang berlebihan.
“Di akhir-akhir tahun ini, di bulan September hingga Desember banyak yang melaporkan sudah mulai sepi orderan. Berarti di awal tahun nanti sudah mulai ada pengurangan-pengurangan tenaga kerja. Ini yang dilaporkan perusahaan-perusahaan di Batam kepada kita,” kata Rafky.
Ia menambahkan pihaknya juga meminta kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menyelesaikan perizinan Penanaman Modal Asing (PMA) yang saat ini belum terselesaikan.
“Kami koordinasikan dengan pemerintah mana saja yang bisa dilakukan pemerintah untuk kita pengusaha. Mana-mana di luar kendali yang sama-sama kita hadapi. Prinsip Apindo koordinasi dengan pemangku kebijakan, pemerintah atau asosiasi lain dan perusahaan di luar negeri,” kata Rafky.
Ia menjelaskan resesi global tahun 2023 sudah terasa dan mulai dirasakan oleh beberapa perusahaan dengan tidak melakukan perekrutan tenaga kerja.
Kota Batam yang berada di wilayah pintu perdagangan internasional, Rafky menyebutkan hal tersebut juga akan berdampak di Kota Batam.
“Perkiraan kita itu resesi mulai pada Maret 2023 mendatang. Kita belum tentu resesi, Batam atau Kepri pertumbuhan ekonominya masih positif. Tapi karena Batam terkoneksi dengan pasar global, kalau mereka resesi kita juga kena imbasnya,” ujarnya.
“Kita di Batam akan lebih terasa dampaknya dari pada perusahaan yang ada di Jawa Barat, di DKI, mereka itu masih bisa menjual ke pasar dalam negeri, target mereka itu selain ekspor bisa juga menjual di dalam negeri,” kara Rafky
Dengan begitu Rafky berharap tidak ada perusahaan yang gulung tikar akibat dampak resesi 2023.
(*)
Sumber: Antara